Tuesday, October 23, 2007

Bumbu Desa Kedai

Rating:★★★★
Category:Restaurants
Cuisine: Other
Location:Jln Pajajaran , Bogor - Jawa Barat
Satu lagi resto khas Indonesia daku coba. Kali ini menghidangkan masakan khas Sunda. Beberapa kali mendapat penghargaan dari Java Kini menjadi The Best Sundanes Restaurant. Tanggal 16 Oktober kami mampir di salah satu cabang Bumbu Desa Kedai yang berada di kota Bogor. Tepatnya di Jln Pajajaran Bogor.Resto cabang Bogor ini baru dibuka 15 September 2007.
Jam 15 siang kami sampai dan masih banyak pengunjung yang sedang menikmati makanan. Kami dipersilakan menunggu sejenak agar para petugas resto dapat menyusun meja dan kursi yang akan kami pakai (Berhubung kami datang 20 orang tanpa reservasi). Tak lama kami dipersilakan masuk dan duduk di “teras” luar samping tanpa AC. Rombongan kami duduk menunggu,hanya Mas Tunggal, Mbak Rita en daku yang menuju makanan – makanan yang dihidangkan berderet di ruangan utama resto tersebut.
Desain resto agak minimalis. Sebenarnya nggak 100% traditional, tetapi menunjukkan Indonesia banget, karena di hampir setiap dinding terdapat foto – foto besar kegiatan masyarakat traditional Indonesia, misalnya : foto proses pembuatan gula merah oleh penduduk desa Indonesia, para nelayan di satu desa Indonesia yang sedang turun ke laut hingga memperoleh hasil tangkapannya, kegiatan di jalan seperti becak – sepeda ontel, dll. Khas suasana masyarakat pedesaan namun disuguhkan dengan gaya gak murahan. Top banget!
Makanan berderet dengan menu Sunda yang hampir lengkap.Saat itu kami memesan ati ampla, usus ayan goreng, ayam bumbu desa, paru goreng, ayam bakar, gurame goreng cobek, tempe goreng,perkedel jagung, tumis genjer,jamur merang,tumis cumi sotong,petai goreng/rebus, tumis paria, pepes tahu, udang goreng tepung, sayur asem, cumi goreng, pepes nasi plus masing – masing mendapat jatah nasi liwet teri yang gurih. Lumayan banyak khan menu-nya, padahal menu yang kami pesan belum ada separuh dari menu yang tersedia. Kami memang mengordinir pesanan, makanya hanya Anna, Mbak Rita dan Mas Tunggal yang memesan makanan. Kalau semua memesan...wah bisa kalap tuh pesanan 20 orang. Dengan jumlah porsi sekitar 1 sampai 9 porsi (paling banyak Ayam Bumbu Desa yang 9 porsi) plus nasi liwet 28 porsi dan minuman 32 Es Teh Manis + 8 Es Teh Tawar + 1 juice Alpukat maka total yang harus kami bayar Rp 852.885 ,- (Nggak terlalu expensive-lah buat resto yang “rating”-nya masuk ‘the best’ Java Kini.)
Bumbu Desa Kedai ini dalam waktu dekat akan membuka cabang di Kelapa Gading...cihuuuy dekat rumah!

*** Catatan buat mengingatkan diriku pribadi :
Kami ke Bumbu Desa seusai berkunjung ke Warso Farm, kebun duren di Bogor yang lagi sering diliput media.
Ke Bogor dalam rangka liburan lebaran dengan menggunakan 3 mobil keluarga, terdiri dari :
Yang di mobil APV : Gege, Arun,Kany,Aril,Dian,Anna,Fajar dan Sony.
Yang di mobil Vios : Ibu,Mas Sentot,Mbak Naning,Mbak Wien.
Yang di mobil Tavera : Mas Tunggal,Mbak Rita,Mbak Lien,Sekar,Seno,Dimas,Bimo,Asti.

Keluar dari Bumbu Desa kami rombongan APV dan Tavera sempat mampir di Macaroni Panggang untuk membawa pulang macaroni schotel yang ngetop pisan itu, tetapi kami harus menunggu lebih dari 1 jam. Nggak-laaahhh yaaaa....mendingan balik ke Jakarta langsung ajah dah, meskipun sesungguhnya daku lagi pengen banget makan macaroni ala MP.

Friday, October 19, 2007

Nyanyi KWID Sambil Ngabuburit




Yang pasti kali ini Inod gayanya lain banget daripada biasanya. Gayanya mirip murid SD yang dihukum gurunya untuk nyanyi di depan kelas :-D
Gurunya siapa lagi kalau bukan abang tercinta....hehehe...

Thursday, October 18, 2007

ADA Band - PRJ Juni 2007




Iseng abiiizzz...
Ngelihat gayanya Inod nyanyi 'KWID' dgn pecicilan.Biasa aja deeehhh....

Sunday, October 7, 2007

Kampung Daun Culture Gallery & Cafe

Rating:★★★★
Category:Restaurants
Cuisine: Other
Location:Jln Sersan Bajuri Km 4,7, Triniti Villas - Bandung - Jawa Barat
Kalau berkunjung ke Kampung Daun memang paling asyik di malam hari. Suasananya romantis abiiiizzzz.....suasana perkampungan traditional Indonesia. Namun tanggal 29 September 2007 Anna sampai di parkiran lokasi pukul 16.30 (huuuff padahal di radio yang kita dengerin lagi memutar lagu ‘Nyawa Hidupku’!). Kali ini merupakan kunjungan Anna untuk yang kesekian kalinya. Berhubung bulan puasa dan kami sampai lokasi belum waktunya berbuka, maka kami dengan mudah menemukan tempat parkir. Halaman parkir sebenarnya luas, tetapi kalau datang pada jam makan malam....wwwuuuuaaa, susah banget ndapetin parkir.
Memasuki “pintu gerbang” kami disambut waitress yang menggunakan pakaian nasional. Kalau diperhati’in sekarang kerenan pakaian waitress daripada pakaian pramugari udara! Kami berenam (Anna, Ibu, Mas Tunggal, Mbak Rita, Sekar dan Seno) langsung diantar ke meja yang kami inginkan. Kami memilih tempat yang lesehan. Khan mau bobo2 sore dulu sambil nunggu Maghrib! (Ini sebenarnya hotel shorttime or resto sih? ;-p). Sengaja kami memilih tempat yang tidak terlalu diatas bukit karena .... kita khan sama Ibu. Kalau hanya kita2 aja sih mendingan makan di puncak gunung sekalian ;-p
Sampai di gazebo kami memesan makanan, antara lain : Ayam Besengek, Tumis Jengger, Gurame Goreng, Tahu Panir, Poffertjes, Macaroni Schootel...trus apalagi yah??? Pokoknya menu yang kita pesan menyalahi aturan table manner banget deh! Dari makanan Indonesia sampai Eropa kita campur aduk!
Setelah memesan makanan kami langsung pesan ke waiter-nya ,”Dianterinnya pas waktunya buka puasa ya, Mas!”. Setelah itu kami tiduran....berhubung bantal dan gulingnya kurang banyak, daku sempat nyamber bantal dari gazebo sebelah.
Sebelum Maghrib aku sempat berfoto ria. Mas Tunggal mencoba memotret daku dengan suasana Kampung Daun di sore hari. Daku jadi model dadakan. Lumayan ...buat “portfolio” daku dipotret pakai DSLR Pentax! Hahaha.....benerannya bawa tripod tapi di mobil. Weeeiiii...daku bikin review resto apa apaan seh neh?!
3 menit sebelum buka puasa makanan diantar ke meja kami. Dapat free tajil! Kolak campuran. Lantas kami makan dengan lahap. Tahu Panir-nya enak loh! Pokoknya makanannya enak kok. Apa karena kami sedang lapar ya??? Khan karena pagi tadi menempuh jarak Jakarta – Bandung sambil puasaaa....
Kali ini kunjungan ke Kampung Daun Culture Gallery & Cafe mendapat nilai tinggi karena pelayanan cepat dan tepat disaat berbuka puasa plus makanan yang kami pesan sangat pas di mulut serta perut. Macaroni-nya juga ramah buat lidahku yang anti berat sama sosis dan daging asap. Yang “lucu” yakni macaroninya pakai wortel parut. Anna dan Sekar juga membeli gulali dan kue pepek yang merupakan jajanan khas saat aku SD. Harga kue pepek Rp 3000 ,- untuk 2 kue, gulali harganya Rp 3000,-. Mas Tunggal juga sempat beli Arummanis seharga Rp 5000 ,-. Di lokasi Kampung Daun memang ada beberapa “abang2” dengan tempat jualannya seperti kita SD. Memang dibuat demikian oleh manajemen resto-nya.
Soal suasana resto ini oke deh! Jarang – jarang nemu resto seperti ini di Jakarta. Menjelang matahari terbenam lilin dan obor yang ada disekeliling resto menyala. Romantttiiiizzzz....
Selesai makan kami keluar. Ada live music yang dimainkan oleh cewek-cewek berjilbab. Hohohoho...antrian sudah banyak rupanya! So begitulah, sebelumnya daku kalau kesini harus antri banget. Nunggu dipanggil satu persatu. Baru sekali ini nggak pakai antri....
Kami sempat mampir ke toko yang ada di lokasi Kampung Daun. Banyak kaos model distro gituh. Nggak sempat beli sih, karena besok pagi kami siap – siap keluar masuk FO yang tersebar di Jalan Riau.

Makanan Utama (rata – rata) : Rp 25.000 - 35.000,- / Porsi
Minuman (rata – rata) : Rp.12.000 –17.000,- / Porsi

PENAMPILAN PERDANA VOCAL GROUP MIXXIE

Ajang Festival Vocal Group Indomaret 6 merupakan penampilan perdana Mixxie, vocal group beranggotakan Anna, Yuli dan Yanti. Vocal Group yang didirikan secara mendadak karena sekedar ingin memperoleh tiket gratis or minimal diskon ke acara Grand Final Festival Vocal Group Indomaret 2007. Bintang tamu acara Grand Final-nya ADA Band.

Kami nggak punya target lolos ke final karena yang kami incar memang real tiket acara Grand Final di Balai Kartini bulan November 2007. Bukan sebagai pemenang (Finalis) tetapi sekedar bisa nonton ADA Band, si bintang tamu. Huauauhhhaaaahaahaha....berasa kagak pernah nonton ADA Band ajah! ;-p

Latihan awal formasi kami terdiri dari 5 anggota, yaitu : Anna, Yuli, Yanti, Rina dan Nita. Tetapi karena waktu Rina terbentur dengan masa ospek (mahasiswi baru euy!) jadi-nya Rina gak jadi ikut , en Nita (konon) juga sibuk ditempat kerja-nya.

Jadilah tanggal 26 Agustus 2007 kami tampil di hadapan dewan juri yang terdiri dari : Mus Mujiono (Ketua Juri yang penyanyi dan pencipta lagu senior), Sita Nursanti (penyanyi yang sebelumnya anggota RSD, kini tengah menekuni dunia peran juga) dan Sarwana (salah satu vocalis grup WARNA). Mendapat nomor urut 9 kategori dewasa, kami tampil dengan santai. Nggak ada beban sama sekali. Yang lucu sih waktu lihat banner lomba yang menjadi backdrop, karena salah satu foto di banner tersebut adalah foto ADA Band. Anna sempat membisiki Yuli,”Ntar foto Donnie (vocalis ADA Band) jangan loe tomplok ya, Yul!”
Oh ya, tempat berlangsungnya penyisihan ini di Gedung RRI Jakarta. Awalnya seluruh peserta menunggu di ruangan B, ruang besar dan di ruangan tersebut kita memandang layar besar. “Film” yang ada di layar tersebut adalah penampilan para peserta lomba yang tampil dari ruang penjurian di ruangan sebelah.
Yang pasti kami tidak menang. Jelas banget dong, karena kalau kita menang maka orang yang pertama kali protes atas kemenangan kami adalah kami juga! Hahaha....
Tetapi inilah awal MIXXIE tampil di hadapan umum. Walaupun nggak menang, namun semua orang yang berada di ruang penjurian bertepuk tangan memberi applaus ketika kami selesai menyanyikan jingle Indomaret. So nggak jelek-jelek amatlaaaaaahhh.....’-p