Sunday, October 7, 2007

Kampung Daun Culture Gallery & Cafe

Rating:★★★★
Category:Restaurants
Cuisine: Other
Location:Jln Sersan Bajuri Km 4,7, Triniti Villas - Bandung - Jawa Barat
Kalau berkunjung ke Kampung Daun memang paling asyik di malam hari. Suasananya romantis abiiiizzzz.....suasana perkampungan traditional Indonesia. Namun tanggal 29 September 2007 Anna sampai di parkiran lokasi pukul 16.30 (huuuff padahal di radio yang kita dengerin lagi memutar lagu ‘Nyawa Hidupku’!). Kali ini merupakan kunjungan Anna untuk yang kesekian kalinya. Berhubung bulan puasa dan kami sampai lokasi belum waktunya berbuka, maka kami dengan mudah menemukan tempat parkir. Halaman parkir sebenarnya luas, tetapi kalau datang pada jam makan malam....wwwuuuuaaa, susah banget ndapetin parkir.
Memasuki “pintu gerbang” kami disambut waitress yang menggunakan pakaian nasional. Kalau diperhati’in sekarang kerenan pakaian waitress daripada pakaian pramugari udara! Kami berenam (Anna, Ibu, Mas Tunggal, Mbak Rita, Sekar dan Seno) langsung diantar ke meja yang kami inginkan. Kami memilih tempat yang lesehan. Khan mau bobo2 sore dulu sambil nunggu Maghrib! (Ini sebenarnya hotel shorttime or resto sih? ;-p). Sengaja kami memilih tempat yang tidak terlalu diatas bukit karena .... kita khan sama Ibu. Kalau hanya kita2 aja sih mendingan makan di puncak gunung sekalian ;-p
Sampai di gazebo kami memesan makanan, antara lain : Ayam Besengek, Tumis Jengger, Gurame Goreng, Tahu Panir, Poffertjes, Macaroni Schootel...trus apalagi yah??? Pokoknya menu yang kita pesan menyalahi aturan table manner banget deh! Dari makanan Indonesia sampai Eropa kita campur aduk!
Setelah memesan makanan kami langsung pesan ke waiter-nya ,”Dianterinnya pas waktunya buka puasa ya, Mas!”. Setelah itu kami tiduran....berhubung bantal dan gulingnya kurang banyak, daku sempat nyamber bantal dari gazebo sebelah.
Sebelum Maghrib aku sempat berfoto ria. Mas Tunggal mencoba memotret daku dengan suasana Kampung Daun di sore hari. Daku jadi model dadakan. Lumayan ...buat “portfolio” daku dipotret pakai DSLR Pentax! Hahaha.....benerannya bawa tripod tapi di mobil. Weeeiiii...daku bikin review resto apa apaan seh neh?!
3 menit sebelum buka puasa makanan diantar ke meja kami. Dapat free tajil! Kolak campuran. Lantas kami makan dengan lahap. Tahu Panir-nya enak loh! Pokoknya makanannya enak kok. Apa karena kami sedang lapar ya??? Khan karena pagi tadi menempuh jarak Jakarta – Bandung sambil puasaaa....
Kali ini kunjungan ke Kampung Daun Culture Gallery & Cafe mendapat nilai tinggi karena pelayanan cepat dan tepat disaat berbuka puasa plus makanan yang kami pesan sangat pas di mulut serta perut. Macaroni-nya juga ramah buat lidahku yang anti berat sama sosis dan daging asap. Yang “lucu” yakni macaroninya pakai wortel parut. Anna dan Sekar juga membeli gulali dan kue pepek yang merupakan jajanan khas saat aku SD. Harga kue pepek Rp 3000 ,- untuk 2 kue, gulali harganya Rp 3000,-. Mas Tunggal juga sempat beli Arummanis seharga Rp 5000 ,-. Di lokasi Kampung Daun memang ada beberapa “abang2” dengan tempat jualannya seperti kita SD. Memang dibuat demikian oleh manajemen resto-nya.
Soal suasana resto ini oke deh! Jarang – jarang nemu resto seperti ini di Jakarta. Menjelang matahari terbenam lilin dan obor yang ada disekeliling resto menyala. Romantttiiiizzzz....
Selesai makan kami keluar. Ada live music yang dimainkan oleh cewek-cewek berjilbab. Hohohoho...antrian sudah banyak rupanya! So begitulah, sebelumnya daku kalau kesini harus antri banget. Nunggu dipanggil satu persatu. Baru sekali ini nggak pakai antri....
Kami sempat mampir ke toko yang ada di lokasi Kampung Daun. Banyak kaos model distro gituh. Nggak sempat beli sih, karena besok pagi kami siap – siap keluar masuk FO yang tersebar di Jalan Riau.

Makanan Utama (rata – rata) : Rp 25.000 - 35.000,- / Porsi
Minuman (rata – rata) : Rp.12.000 –17.000,- / Porsi

2 comments:

  1. Hmmh..sepertinya sangat enak menu dan suasananya. Kapan2 kalau ke Bandung saya mau ke sini ah...thanks for the review mbak..:)

    ReplyDelete
  2. Suasana memang asyik buat bersantai, suasana pedesaan sejuk traditional Indonesia. Kalau kesini ajak2 yaaa...hehehe...
    Thanks juga, Mbak ;-)

    ReplyDelete