Wednesday, March 7, 2007

Peristiwa 737



Sepulang dari Bogor, Anna berdialog kepada-NYA,

Besok tanggal 7 bulan 3 tahun 2007 yang kalau disingkat adalah 737. Anna ingin terjadi sesuatu yang bersejarah, sehingga Anna bisa mudah mengingatnya. Tanggal 7 April 2007 [747], 5 May 2007 [757] dan 7 July 2007 [777] sudah tercatat dalam agenda bahwa akan ada perisitiwa yang bersejarah dalam hidupku. Hhhhmmmm.... 757 dan 777 merupakan target launching novel 'Chicklit Penerbangan' -ku karena 2 aircraft tersebut adalah favoritku.

B 737 nggak terlalu Anna suka karena terlalu “pasaran” ah! Kalau lihat 757 kesannya seksi banget khan, demikian juga 777 yang kesannya 'metroseksual' kalau disamakan dengan cowok...hehehe. ...Makanya kalau lagi spotting, begitu turun dari mobil Anna langsung nanya “777-nya SQ udah lewat belum?” Berasa cowok yang kita taksir mau lewat deh rasanya! ;-p


Karena “nggak terlalu” suka dengan 737 makanya Anna nggak bikin agenda khusus. Paling2 tanggal 7 Maret ini Anna berencana nelp mantan pemilik nickname B737 karena memang bulan lalu kita sudah janjian. Dia mau ntraktir Anna, tapi waktunya nggak pernah tepat. Jadi tanggal 737 Anna berniat nagih dia untuk ntraktir di salah satu resto baru yang menyediakan makanan Guatamela. Waktu itu khan Om B737 bilang,”Telpon aja kalau kamu ada waktu luang.Nanti aku traktir deh!”



Sebelum tidur Anna juga memerlukan jawaban atas pertanyaan di pikiran :

Allah, kasih jawabannya dengan pesawat terbang aja deh! Kalau ketika bangun ada pesawat terbang yang melintas atau gambar2 pesawat terbang milik Anna tiba2 disamping Anna atau...apa aja yang ada hubungan dengan pesawat terbang berarti jawaban atas pertanyaan dipikiran Anna adalah “YA POSITIF!”



Menjelang Shubuh Anna baru tertidur [Sedang nggak shalat, hari kedua...;-D]

Tak lama beberapa sms masuk. Nggak Anna baca dululah! Saat terdengar panggilan telepon masuk sebenarnya Anna males juga mengangkat, tetapi berhubung yang menelpon adalah Mbak Wien, jadi Anna jawab juga.”An, masih di Pulomas? Udah keluar kamar?”

Waktu Anna jawab 'belum', Mbak Wien langsung ngomong,”Berarti belum tahu kalau ada pesawat Garuda yang meleduk di Jogja?”

“Haaaaahhh??? Kapaaaaaannnnn? ???!!!” jerit Anna langsung.

“Barusan nih! Mungkin di tv udah ada.” jawab Mbak Wien.

Langsung aja Anna loncat dari tempat tidur dan nyala'in tv.Benar! Breaking News sedang menayangkan pesawat 737 – 400 tersebut! Anna langsung laporan ke ibu dan ibu langsung ingat Galuh yang mahasiswi tapi hampir seminggu sekali Jogjakarta – Jakarta – Jogjakarta naik pesawat terbang ;-p



Setelah itu Anna mikir....”Duuuhhh. ..737...737. ...jawaban untuk “YA POSITIF”-nya kenapa dengan harus peristiwa seperti ini sih?”

Perasaanku hampir sama dengan peristiwa tanggal 27 May ketika ulang tahun dan gempa bumi Jogjakarta. 737 meledak pas tanggal 7 bulan 3 tahun 07 [737]. Waktu Anna cerita'in ke Mpok Dian, dengan girangnya dia malah ngomong,”Elo tuh kalau ngomong jangan sembarangan deh! Apa yang elo omongin sering terjadi, mendingan loe buka praktek ramalan aja! Gue jadi manager loe...nah,gue bisa cepet kaya deh kalau orang2 banyak yang ke elo!”

Asal tuh orang ngomong! Layung juga manggil Anna, kira'in mau ngomong apa, ternyata hanya ngomong,”An, akhirnya Garuda ngalamin juga.”

Sore ini saat orang yang ingin menerbitkan buku menelpon Anna bilang,”Mas, layout-nya nanti dulu yaaa. Naskah mau Anna edit dulu. Sekalian mau nambahin mengenai Garuda tadi pagi.”

Dan orang tersebut menyetujui. Mudah2an nggak terjadi apa2 lagi dengan dunia penerbangan, jadi buku Anna bisa launcing pada B 757 atau B 777 (b = babi, tahun ini yang merupakan tahun Cina)

2 comments:

  1. gila....iya-nya bikin satu pesawat "bledug" kalo tidak-nya jangan-jangan bikin dua pesawat"bledug" tak bersisa he...he...Tapi bener dulu kamu bilang sendiri(kutip "Bapak" yang lo tiru) kalo do`a mesti hati-hati.

    ReplyDelete
  2. Aduh....aku merasa prihatin dgn kejadian ini. Kasihan captain-nya.Beliau stress berat :-( Beberapa org cerita bhw saat naik pesawat yang dikemudikannya beliau selalu landing dgn smooth.Gak pernah gabruk!
    Trus ternyata salah satu dr pax yg tewas adalah dosennya Galuh yang seharusnya pd siang harinya Galuh harus presentasi di depan beliau. Demikian pula mantan rektor UGM yg jg tewas,ternyata org TP en skrg rektor ISTN.
    Aku juga sedih dengar berita cabin crew cowok (Wiranto W) yg tewas, beliau sdh 20an thn menjadi cabin crew.Pasti beliau tewas ketika sedang menolong pax yg masih di dalam cabin. Tetapi aku menyesalkan para pramugari yang panik dan meninggalkan pax-nya di cabin. Seharusnya tugas pramugari yang utama khan masalah safety! Kalau urusan spt ini dia panik mah mendingan dia jadi peragawati atau pelayan rumah makan aja! :-(
    Btw semoga mereka yg tewas mendapat tempat disisi-NYA dg baik,diampuni dosa2nya dan diterima segala amal ibadahnya. Semoga Capt.Marwoto & FO-nya segera pulih.
    Rasanya mau ke "Bapak" deh dan bilang,"Pak, airlines andalannya gimana tuh?" :-D Ingat cerita beliau yg demikian membanggakan airlines tempat anaknya dulu menjadi FO khan?

    ReplyDelete