Baru sekali ini nonton ADA Band dianterin sekeluarga. Nggak Cuma sekeluarga, bahkan oleh beberapa keluarga. Pokoke kali ini nonton ADA Band udah seperti naik haji deh, yang nganter banyak!
Ceritanya begini nih....
Waktu lebaran haji (20 Dec 2007) kami berencana berlibur ke Jawa Tengah, or minimal ke Puncak-lah...Yang penting kami bisa jalan-jalan keluar kota! Malam-nya kakak sang vocalis ADA Band menelpon Anna dari Surabaya. Kita ngobrol selama lebih dari 1 jam. Diantara obrolan tersebut si Abang “ngeledek” bahwa aku seorang pemimpi yang kurang maksimal mewujudkan mimpinya. Apalagi salah satu impianku yang sempat dipuja-puji oleh “kakak angkat” mereka adalah impianku memiliki rumah di New Zealand, tempatku kuliah dan juga memiliki pesawat Cessna 172 yang sempat aku bawa waktu di New Zealand (Ardmore Airport/Hamilton Aero Club). *Pakai soundtrack Langit 7 Bidadari ADA Band : Kuyakin kubisa bawa dirimu ke angkasa Menembus pelangi lewati langit 7 bidadari....
Abang juga memotivasi agar aku bisa meraih reward ke Hong Kong hingga aku dapat mudah mendapatkan reward ke Italia 2008. Tgl 22 Dec 2007 ada yang memberitahu aku bahwa di Kompas ada kabar Donnie akan ke Yerusalem bareng kakak-nya. Loh, si Abang semalam kok nggak cerita ya? Justru dia cerita mau “kesana-kesini” secara detail, tapi tidak yang satu itu. (Emang seh gak penting banget cerita ke daku...Emangnye gue siape???!)
Dalam perjalanan menuju Cipanas aku sms Abang. Menanyakan kebenaran berita di Kompas sekalian ngasih tahu kalau nomer CDMA aku non-aktifkan karena aku mau ke luar Jakarta. Soalnya dia suka protes kalau CDMA-ku error! Saat sms2an itulah di pintu tol sebelum Cibubur aku melihat spanduk bertuliskan ADA Band. Waduh, daku gak ngikutin jadwal ADA Band makanya nggak “ngeh”, dan gak sempat lihat spanduk dimana mereka show. Forget it. Aku pikir show di Kota Wisata Cibubur tanggal 23 December, jadi mendingan forget it ajah.
Eh, keluar tol Ciawi berderet spanduk itu seperti “nantangin” daku, “Soft Opening Cluster New Zealand – 23 Dec 2007 mulai jam 10.00 dimeriahkan ADA Band”. Huuuaaaaahhh...daku melongo berat. New Zealand, negeri kedua-ku! ADA Band, group yang saat ini jadi favoritku! Lokasi acara : Kota Bunga! Langsung aja aku teriak : “Besok jam 10 aku ke Kota Bunga yaaaaaa......”. Thanks, God....segalanya serba kebetulan dan bertepatan! Villa yang akan kami tempati di Green Apple Garden, satu kecamatan dengan Kota Bunga. Rasanya hatiku jadi berbunga dan ingin kuteriakkan....”Apeeeellll Neeeewww Zeeeeaaallllaaaaannndddd!!!” (Inget iklan Apel NZ saat aku masih kuliah disana deh.)
Jam 8 pagi kami sudah keluar dari Villa bernomer MNv 57 (Nomer hoki banget buatku!). Dengan formasi berangkat (Mobil APV yang dikemudikan Gege membawa daku, Arum, Ibu, Kany, Mbak Wien dan Sonny – Mobil Tavera yang dikemudikan Mas Tunggal membawa Mbak Rita, Sekar, Seno, Mbak Lien dan Mbak Naning) yang tidak berubah kami menuju Taman Bunga Nusantara. Ibu dan Mbak2ku belanja tanaman. Jam 10 lebih sedikit kami langsung menuju Kota Bunga.
Ternyata ADA Band baru tampil jam 12. Akhirnya daku lebih memilih ditinggal sendirian di Cluster New Zealand sambil menunggu ADA Band tampil. Nanti jam 2-an di jemput lagi. Siang itu ketemu Putri dan tante-tantenya, Livia dan keluarganya, Udith dan Mas Yoka, Sandra dan seorang armADA Bandung. Selama hampir 2 jam itu daku menyaksikan lagu-lagu Natal, Sinterklas dan Piet Hitam. Hhhmmm..”kebales” banget sama Inod. Waktu bulan Puasa dia yang berasa di pengajian, sekarang daku yang jadi ikutan acara Natal. Kami juga dibagikan snack box berisikan : 1 pastel Ma’Cik, 1 pie, 1 lemper plus 1 gelas air mineral.
Jam 13 ADA Band baru deh tampil. Berhubung itu acara keluarga muda, jadi penonton nggak heboh2 banget. Donnie sempat nyengir ke daku di awal acara. Tapi saat dia mengucapkan terima kasih buat armADA dan menyebutkan armADA muka-muka lama dia sama sekali tidak menunjuk ke arahku...hahaha...daku memang udah nggak masuk dalam golongan armADA kali yak?! Suasana show santai, bahkan Donnie sempat bercanda dengan obrolan garingnya dengan Mas Dika. Dia mengajak Mas Dika membeli rumah di cluster New Zealand. En Donnie malah ngecengin ibu-ibu muda yang ada disana, katanya,”Duuuhhh saya perhati’in banyak keluarga muda yang hadir disini. Banyak ibu-ibu muda yang cantik – cantikk...Seneng jadinya.” Halaaahhh, Oudiepus Compleks-mu kumat, Don??! Diuber-uber ABG tapi doyannya sama ibu-ibu muda...;-p
Balik dari nonton ADA Band aku dan keluarga makan di Rindu Alam Puncak. GSM-ku berbunyi. SMS. Dari siapa????? Dari “kakak angkat” duo Sibarani di Surabaya, beliau yang senantiasa mengirimkan sms-nya ke aku di pagi hari, seringkali mengingatkan impian-ku. See...mudah2an ini merupakan tanda bahwa impian2ku akan terwujud. Membeli rumah di NZ dan pesawat terbang. Kalau nggak kesampai’an beli rumah di NZ benerannya, setidaknya beli rumah di Cluster New Zealand. Kalau masih nggak kesampai’an sih mendingan gue terjun dari pesawat terbang ajah. And daku udah pesan ke Donnie supaya dia jadi “backsound”-ku andai aku terjun dari pesawat terbang. Lagu 'Haruskah Ku Mati' yg sesuai video clipnya tuuuhhh....
*Daku upload disini sekedar mengingatkan impianku ;-)
pengen liat nih foto2nya cluster New Zealand... kayak apa sih???
ReplyDeletepotonya inod peyutnya masih keliatam gede xixixixixixi
ReplyDeleteDuh malah gak sempat motretin cluster-nya ;-D
ReplyDeleteBelum jadi 100 % sih,tp kalau menurutku rumahnya terlalu kecil kalau dibanding rumah di NZ benerannya. Ada 2 type : Auckland, Wellington dan Albury (Nggak ngerti deh kenapa bukan Christchurch, Canterbury ato Dunedin aja yang lebih familiar dibanding Albury)
Miripnya cuma gerbang masuknya yg dikasih sedikit ornamen Maori, so suasana gerbang masuk cluster-nya bikin aku jadi agak inget masuk ke perumahan di area Parnell ,Meadowbank en Remuera Auckland ;-)
Huuuss kok peyutnya Inod yg dibahas ? ;-p
ReplyDeleteTp Inod berat badannya turun 4 kg loh bulan lalu.....
Mas Dika pas show ini gayanya ngesamping mulu loh,,,,,ngerti maksudnya khan? ;-D
Ooooh..aku ngerti skrg kenapa mereka bukan memakai nama2 familiar dari South Island. Kemungkinan karena suasana South Island lebih mirip Eropa. Sedangkan mereka udah bikin cluster Eropa juga ;-)
ReplyDeleteHehehe...tp kenapa bukan sekalian Rotoura, Waikato or Waitomo or Taupo sekalian yah? ;-D
xixixixixi.... mas bohay oh mas bohay
ReplyDeleteTih, waktu di ADA show di Sby terakhir ada ibunya Mas Bohay looohhh...hehehe pasti kamu nggak ngeh deh ;D
ReplyDeleteaku ga nonton kok ho ho ho ho....
ReplyDeleteJauuuuuuuuuuuuuuh :D
kali itu ku tak berkorban untuknya xixixixi
Tumbeeeennnn...biasanya apapun akan dilakukan demi Mas yang satu ini ;-D
ReplyDeleteYen...loe pikir lagi deh antara hak cipta poto sama hak cipta "tampang" ;-)
ReplyDeleteKalau mau lebih jelas mendingan kita lempar pertanyaan di forum fotografi aja dah...hak cipta tampang khan hanya milik Yang Mencipta. Hak cipta poto barulah ada di tangan potograper...;-))
i jadi pingin liat cluster NZnya... kayak apa? apa sama dngan yang saya liat selama ini di NZ?
ReplyDeletenah ntuh gue maunya jg getuh. tp gue musti dpt alesan yg tepat tuk penerbitnya biar die ga waswas.
ReplyDeletemoso repot bgt ya, itu kan resiko seleb ye, ya di eventnya jg ga ada peraturan ga bole jepret. ini acara pulik soale, jd rada binun jg gue.
Beda deeeehhh....dari suasananya aja udah beda.
ReplyDeleteSebenarnya kalau di Puncak gituh saya pengennya justru rumah khas traditional Indonesia, semacam rumah Joglo gitu.
Yg nggak bisa dibeli khan suasana NZ-nya kalau di cluster ini ;-)
Sepertinya yg repot cuma management grup ini aja deh ;-D
ReplyDeleteSalam kenal Mba...
ReplyDeleteWah deket ya ma Doni Mba..Mau dong dikenalinn...hihiihi
Salam kenal juga...
ReplyDeleteSekedar kenal aja kok...ngefans en skrg ada hubungan bisnis ;-)